Akui Kecewa Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Manfaat Lebih Besar, Kasus Hanya 0,00017 Persen
Resensi Kaltim, Nasional – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program ambisius Presiden Prabowo Subianto sejak masa kampanye, dalam penerapannya tidak berjalan mulus.
Sebagai upaya untuk memberikan makan siang gratis kepada anak sekolah dalam rangka perbaikan gizi, belakangan ini menghadapi berbagai masalah hingga menuai banyak protes untuk dihentikan.
Berbagai laporan dan kritik dari masyarakat serta pihak-pihak terkait muncul, khususnya terkait kasus keracunan yang dialami sejumlah penerima manfaat.
Isu ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan kekhawatiran akan keamanan dan kualitas makanan yang disalurkan melalui program ini.
Kasusnya Masih Kecil
Menanggapi hal tersebut, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengaku kecewa dengan munculnya kasus keracunan dalam program MBG.
Namun, ia menegaskan bahwa kasus yang terjadi sangat kecil jika dibandingkan dengan manfaat besar yang telah diberikan program ini.
“Kesalahannya 0,000017 persen,” ujar Prabowo dalam sebuah pernyataan terbaru, belum lama ini.
Meski demikian, Presiden Prabowo mengakui adanya kekurangan dalam pelaksanaan program tersebut. Ia menekankan bahwa perbaikan menyeluruh sangat diperlukan agar kualitas dan keamanan makanan yang disalurkan dapat terjaga dengan baik.
Untuk itu, Prabowo memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, guna membahas langkah-langkah perbaikan.
“Dapur penyedia harus dibenahi,” tegas Prabowo.
Dalam rapat terbatas yang digelar beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo bersama sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara membahas berbagai isu penting terkait ketahanan pangan dan energi.
Fokus utama dalam rapat tersebut adalah memastikan bahwa program MBG dapat berjalan secara optimal dan aman bagi masyarakat penerima.
Program MBG sendiri merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat kurang mampu, khususnya di tengah kondisi ekonomi yang menantang akibat berbagai faktor global dan domestik.
Prabowo menilai bahwa manfaat program ini jauh lebih besar dibandingkan dengan insiden keracunan yang terjadi. “Manfaatnya jauh lebih besar,” katanya.
Meski kasus keracunan sangat kecil, pemerintah tetap berkomitmen melakukan evaluasi dan perbaikan.
Hal ini bertujuan agar kepercayaan masyarakat terhadap program MBG tetap terjaga dan kualitas gizi masyarakat yang menjadi sasaran program dapat terpenuhi secara maksimal.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap bisa memastikan bahwa seluruh penerima manfaat MBG mendapatkan makanan yang aman, sehat, dan bergizi. (saa)