Hutama Karya Rampungkan Proyek Dermaga TBBM Pertamina di Balikpapan Senilai Rp 301 Miliar
Resensi Kaltim, Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) resmi menuntaskan pembangunan Dermaga Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjung Batu milik PT Pertamina Patra Niaga di Balikpapan, Kalimantan Timur. Proyek senilai Rp 301 miliar ini kini memasuki tahap pemeliharaan selama 12 bulan, setelah serah terima pada Februari 2025 lalu.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyebut proyek tersebut menjadi tonggak penting dalam memperkuat infrastruktur distribusi BBM di Indonesia Tengah dan Timur.
“TBBM Tanjung Batu merupakan bagian integral dari pengembangan kilang RU-V Pertamina Balikpapan yang bertujuan mengurangi aktivitas Ship to Ship (STS) dalam distribusi BBM,” kata Adjib, dikutip dari Kompas.com, Rabu (27/8/2025).
Menurutnya, fasilitas ini akan meningkatkan keandalan pasokan energi serta memperluas jangkauan distribusi ke berbagai wilayah. Pekerjaan sisi laut yang ditangani Hutama Karya telah rampung dan memenuhi standar, meski operasional penuh masih menunggu penyelesaian paket sisi darat oleh kontraktor lain.
Fasilitas dan Teknologi
Dermaga TBBM Tanjung Batu dilengkapi empat jetty berkapasitas berbeda, mampu melayani kapal berbobot 500 hingga 50.000 DWT dengan daya angkut sekitar 14 juta liter BBM. Area laut yang dimanfaatkan mencapai 9.000 meter persegi.
Dalam pembangunannya, Hutama Karya menerapkan teknologi digital konstruksi canggih, termasuk Building Information Modelling (BIM). Teknologi ini memungkinkan pemodelan 3D untuk meminimalkan kesalahan, menghemat material, serta mempercepat pengerjaan.
“Dengan BIM, kami bisa memastikan setiap bagian dermaga terpasang dengan tepat tanpa harus membongkar ulang,” jelas Adjib.
Selain itu, proyek juga berorientasi ramah lingkungan dengan pengawasan Dinas Lingkungan Hidup dan otoritas pelabuhan. Tantangan utama berupa akses lokasi yang hanya bisa dijangkau lewat laut diatasi dengan kerja sama pemilik jalur darat untuk memperlancar mobilisasi material.
Dampak Ekonomi
Adjib menambahkan, pembangunan dermaga ini turut memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Proyek mencatat total 2 juta jam kerja dengan zero fatality, serta melibatkan ratusan tenaga, di mana 30 persen merupakan pekerja lokal Kaltim.
Masyarakat sekitar juga merasakan dampak positif, khususnya di sektor transportasi laut melalui meningkatnya permintaan jasa speed boat. Program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) turut dilakukan, meliputi perbaikan akses jalan kampung, penyediaan fasilitas tempat tinggal, hingga pemanfaatan layanan katering lokal.
“Proyek ini bukan hanya menghadirkan infrastruktur energi, tapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar,” pungkas Adjib. (yin)