Jelajahi Jejak Sejarah Kalimantan: Enam Museum Pilihan di Hari Museum Nasional
Resensi Kaltim, BALIKPAPAN – Setiap 12 Oktober, Indonesia memperingati Hari Museum Nasional sebagai ajakan untuk lebih mengenal dan mencintai sejarah bangsa. Museum bukan hanya tempat menyimpan benda bersejarah, melainkan cermin identitas dan perjalanan panjang peradaban Indonesia.
Pulau Kalimantan memiliki banyak museum yang mencatat jejak perjuangan, budaya, dan kearifan lokal masyarakatnya. Mulai dari peninggalan kerajaan, perjuangan kemerdekaan, hingga kekayaan alam Borneo yang unik.
Dikutip dari detikKalimantan, berikut enam destinasi museum di Kalimantan yang bisa menjadi pilihan wisata edukatif di Hari Museum Nasional.
1. Museum Sejarah Tarakan, Kalimantan Utara
Museum Sejarah Tarakan, atau dikenal juga sebagai Museum Perang Dunia II, merekam kisah penting Kota Tarakan pada masa perang dan masa kejayaan industri minyak.

Museum ini menampilkan koleksi foto dokumentasi perang, perlengkapan militer, serta artefak perminyakan yang menjadi bukti peran strategis Tarakan. Lokasinya di pusat kota membuat museum ini mudah diakses wisatawan.
2. Museum Kayu Tuah Himba, Tenggarong
Didirikan pada 1996, Museum Kayu Tuah Himba di Tenggarong, Kutai Kartanegara, menjadi pusat edukasi pelestarian kayu khas Kalimantan. Nama “Tuah Himba” bermakna menjaga hutan membawa keberkahan.

Museum ini memiliki lebih dari 850 koleksi, mulai dari berbagai jenis kayu, fosil, ukiran khas Dayak, hingga satwa yang diawetkan. Tiket masuknya Rp 5.000 untuk anak-anak dan Rp 10.000 untuk dewasa.
3. Museum Mulawarman, Tenggarong
Bangunan berarsitektur Eropa klasik ini dulunya adalah Istana Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, dibangun pada 1936. Sejak 1976, tempat ini resmi menjadi Museum Negeri Provinsi Kalimantan Timur “Mulawarman.”

Museum ini menyimpan lebih dari 5.000 koleksi, termasuk singgasana Sultan, replika Prasasti Yupa, arca Hindu-Buddha, serta keramik Dinasti Ming dan Qing. Terletak di tepi Sungai Mahakam, museum ini juga menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya unggulan.
4. Museum Wasaka, Banjarmasin
Museum Wasaka (Waja Sampai Kaputing) menjadi simbol semangat juang rakyat Banjar. Bangunannya berupa rumah adat Banjar tipe Bubungan Tinggi yang berusia lebih dari dua abad.

Koleksinya mencakup senjata tradisional, dokumen perjuangan, pakaian barajah, hingga diorama pertempuran. Terletak di tepi Sungai Martapura, museum ini dapat diakses dengan mudah dan tidak memungut biaya masuk.
5. Museum Kalimantan Barat, Pontianak
Diresmikan pada 1983, Museum Kalimantan Barat menjadi simbol keberagaman budaya di Kalimantan Barat, meliputi etnis Dayak, Melayu, dan Tionghoa.

Bangunan museum dirancang menyerupai rumah panjang Dayak dengan koleksi lebih dari 23.000 artefak, seperti keramik kuno, uang logam, naskah, dan peninggalan Kesultanan Pontianak.
6. Museum Balanga, Palangka Raya
Museum Balanga di Palangka Raya menjadi pusat pelestarian budaya Dayak. Diresmikan pada 1973, museum ini memiliki lebih dari 4.000 koleksi artefak, mulai dari alat tradisional, miniatur rumah betang, hingga senjata khas Dayak.

Selain ruang pameran, tersedia auditorium untuk kegiatan budaya dan edukasi. Lokasinya berada di Jalan Tjilik Riwut Km 2,5, mudah dijangkau dari pusat kota.
Warisan Budaya yang Tak Lekang Waktu
Enam museum ini menggambarkan betapa kaya dan beragamnya sejarah serta budaya Kalimantan. Mengunjungi museum bukan sekadar wisata, melainkan bentuk penghargaan terhadap jati diri bangsa. (yin)
