RSUD AWS Samarinda Siap Gelar Transplantasi Ginjal Pertama di Kalimantan, Semua Biaya Ditanggung BPJS
Resensi Kaltim, SAMARINDA — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda bersiap melaksanakan operasi transplantasi ginjal pertama di Kalimantan. Rumah sakit rujukan utama di Kalimantan Timur ini menargetkan menjadi pusat layanan transplantasi ginjal paripurna di wilayah timur Indonesia.
Pelaksana Tugas Direktur Utama RSUD AWS, dr. Indah Puspita, menyampaikan bahwa persiapan program telah dilakukan sejak tahun lalu. Program ini merupakan bagian dari upaya menghadirkan layanan kesehatan berstandar nasional di Samarinda.
“Ini bukan hanya kebanggaan bagi Kaltim, tetapi juga tonggak sejarah bagi Kalimantan. Kami ingin masyarakat mendapatkan layanan berkualitas tanpa harus berobat ke luar daerah,” ujarnya, Rabu (22/10/2025), dikutip dari Kompas.com.
Didampingi RSCM dan Tim Transplantasi Nasional
Program transplantasi ginjal RSUD AWS dilaksanakan dengan pendampingan Tim Transplantasi Nasional dan supervisi langsung dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Seluruh proses, mulai dari pembentukan tim medis, pelatihan tenaga kesehatan, hingga kesiapan fasilitas, kini hampir rampung.
Ketua Tim Transplantasi Ginjal RSUD AWS, dr. Astried Indrasari, menjelaskan bahwa semua tahapan medis dilakukan sesuai standar nasional. Operasi perdana ditargetkan terlaksana sebelum akhir tahun 2025.
Pada tahap awal, transplantasi akan dilakukan dengan donor hidup dari keluarga sedarah untuk memastikan tingkat kecocokan organ dan meningkatkan peluang keberhasilan operasi.
“Pasien gagal ginjal kronis kini memiliki harapan baru tanpa harus ke Jakarta atau Makassar. Kami siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kalimantan,” kata dr. Astried.
Seluruh Biaya Ditanggung BPJS Kesehatan
Seluruh biaya transplantasi, mulai dari proses skrining, operasi, hingga pengobatan lanjutan, akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Namun, penjaminan penuh baru berlaku setelah donor dan penerima dinyatakan cocok berdasarkan hasil pemeriksaan medis.
“Begitu donor dan penerima match, semua tahapan hingga kontrol pascaoperasi akan dibiayai BPJS,” jelasnya.
RSUD AWS telah membentuk tim multidisiplin yang terdiri dari lebih dari 60 dokter spesialis dan puluhan tenaga penunjang. Selain transplantasi ginjal, rumah sakit ini juga mengembangkan layanan unggulan lain seperti bedah saraf, kardiovaskular, dan onkologi terpadu yang ditargetkan beroperasi penuh pada 2026.
“Ini langkah besar menuju kemandirian layanan kesehatan di Kalimantan Timur,” pungkas dr. Indah. (yin)