Samarinda Fokus ke Parkir Berlangganan, Dinilai Paling Realistis Wujudkan Transaksi Non Tunai
Resensi Kaltim, SAMARINDA – Upaya Pemerintah Kota Samarinda untuk menerapkan sistem parkir non tunai secara merata masih menghadapi sejumlah tantangan. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menyebut sistem parkir berlangganan sebagai pilihan paling realistis untuk saat ini.
Sejak tahun 2024 lalu, Pemkot Samarinda telah mendeklarasikan Gerakan Aksi Hidupkan (AH) Pembayaran Nontunai dan Aksi Hindari (AH) Parkir Liar. Namun, dalam praktiknya, implementasi parkir non tunai belum sepenuhnya berjalan optimal. Beberapa titik masih menggunakan sistem tunai.
Tiga Faktor Penentu Keberhasilan
Menurut Manalu, ada tiga faktor utama yang menentukan keberhasilan sistem parkir non tunai: kesiapan masyarakat dalam beradaptasi dengan metode pembayaran digital, kestabilan jaringan internet, serta kesiapan juru parkir di lapangan.
“Kalau dari tiga item ini, satu saja tidak berjalan, maka sistem parkir non tunai tidak akan efektif,” tegas Manalu.
Berbagai Alternatif Pernah Dikaji
Dishub Samarinda telah mempertimbangkan sejumlah alternatif teknologi, termasuk penggunaan mesin parkir berdiri (standing machine) seperti yang diterapkan di kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta. Namun, pemanfaatannya dinilai kurang maksimal dan biayanya tinggi.
Dishub juga sempat mengkaji teknologi barrier flat parking—alat otomatis yang membuka palang setelah pembayaran non tunai dilakukan, seperti yang diterapkan di Cina. Namun, teknologi ini belum tersedia di Indonesia dan harganya juga dinilai tidak ekonomis.
Karena itu, Dishub dan Pemkot memilih fokus pada sistem parkir berlangganan sebagai solusi yang lebih memungkinkan diterapkan dalam waktu dekat.
Rencana awal akan dimulai dari internal pemerintahan. Begitu peraturan daerah (perda) terkait parkir disahkan, seluruh pegawai pemerintah—baik ASN maupun non-ASN—akan diwajibkan menggunakan sistem parkir berlangganan. Sistem ini akan dilengkapi dengan stiker dan kartu sebagai bukti pembayaran di muka.
“Skemanya sedang kami matangkan. Kami juga sudah siapkan situs web-nya sejak tahun lalu,” ujar Manalu.
Kawasan Ring Road menjadi lokasi uji coba awal penerapan sistem ini. Beberapa daerah seperti Batam dan Medan juga sudah lebih dulu menerapkan sistem serupa.
Dengan pendekatan bertahap ini, Dishub berharap sistem parkir non tunai bisa segera diterapkan lebih luas di Samarinda. (asm)